Minggu, 23 November 2008

BANJIR

BANDAR LAMPUNG (Ant/Lampost): Banjir dan longsor semakin sering terjadi di berbagai wilayah Lampung saat hujan lebat. Pemerintah daerah dan semua pihak terkait harus mengoptimalkan perlindungan terhadap sisa hutan lindung yang ada.

Beberapa warga di Lampung menyatakan harapannya agar upaya perlindungan terhadap lingkungan, terutama mempertahankan sisa hutan lindung, dilakukan secara optimal oleh pemerintah daerah dan semua pihak terkait.

"Hutan yang masih tersisa perlu mendapatkan perlindungan optimal," kata Regar, warga Lampung.

Banjir sering terjadi setiap hujan lebat turun, baik di Bandar Lampung maupun sejumlah daerah lainnya. Banjir sesaat kerap terjadi akibat sistem drainase masih terbatas, daerah terbuka hijau mulai berkurang, dan terjadi kerusakan lingkungan, terutama hutan bakau yang mulai musnah.

Di daerah lainnya, banjir dilaporkan telah terjadi pada awal November lalu di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, dan Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, yang mengakibatkan ratusan rumah dan fasilitas umum rusak.

Data dari Pemrov Lampung menyebutkan kerusakan hutan Lampung sudah parah dan mencapai lebih dari 80 persen untuk kawasan hutan lindung, lebih dari 67 persen untuk kawasan hutan produksi terbatas, dan lebih dari 76 persen untuk kawasan hutan produksi tetap.

Perambahan hutan dan pembalakan liar merupakan penyebab utama kerusakan hutan lindung di Lampung, termasuk kawasan hutan lindung Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Lampung memang salah satu penghasil utama kopi di Indonesia dan produksi kopinya telah diekspor ke mancanegara. World Wildlife Fund (WWF)-Indonesia memperkirakan sekitar 17 persen atau 60 ribu hektare areal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) telah dikonversi menjadi lahan pertanian, yang sebagian besar untuk perkebunan kopi.

Kegiatan pertambangan juga terdapat di hutan lindung dan PT Natarang Mining (MN) telah mendapatkan izin prinsip pertambangan di kawasan hutan lindung yang masuk wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Lampung Barat.

Tidak ada komentar: