Jumat, 21 November 2008

WISATA KULINER DI SOLO

Buat temen-temen Lampung yang baru pasti belum tahu beberapa tempat nongkrong di solo kan?
Solo merupakan kota budaya yang banyak dikunjungi wisatawan. Pada tahun 2008 ini Solo menjadi tempat penyelenggaraan Word heritage cities yang diikuti puluhan negara. Tidak hanya batik saja yang terkenal di sini, tapi Solo juga terkenal dengan makanannya yang beraneka ragam dan murah. Ngomongin soal makanan ini, Solo memiliki satu tempat wisata kuliner khusus bagi para pelancong yang penasaran dengan makanan solo. Tempat itu diberinama Langen Bogan Solo. Ingin tahu seperti apa? Yuk kita liat.

Banyak yang bilang, orang Solo itu terkenal keplek ilat alias suka makan enak dan kritis terhadap rasa makanan. Maka tak heran, banyak jajanan enak yang ada di Solo, jangan terlalu pusing dengan harganya, karena kebanyakan jajanan di Solo murah dan terjangkau. Warung-warung kaki lima yang terlihat biasa sekalipun bisa mempunyai nama yang cukup melegenda dan selalu dikangeni oleh pelanggannya, bahkan hingga beberapa generasi. Misalnya seperti, Gudeg Ceker Margoyudan, Tengkleng Pasar Klewer, Sate Kéré Yu Rebi, Bakmi Toprak Yu Nani, Warung Bakmi Pak Dul, Bestik Harjo, dan masih banyak lagi.

Menariknya, saat ini tambah satu lagi pusat jajanan di Solo, namanya Langen Bogan. Letaknya persis di sebelah timur bundaran Gladag. Tempat itu sebenarnya adalah jalan umum, tapi pada malam hari jalan tersebut sepi pelintas. Dan sekarang jalan itu justru bisa disulap menjadi salah satu tempat keramaian baru oleh Pemkot Solo. Konsepnya memang meniru Kya Kya di Surabaya dan Warung Semawis di Semarang, yang menutup jalan umum di malam hari, dan mengubahnya menjadi tempat wisata kuliner.
Warung-warung legendaris yang disebutkan di atas tadi juga membukan cabangnya di Langen Bogan. Tapi tak hanya itu, jenis makanan lain yang bukan khas Solo pun tersedia di sini, seperti kebab, steak, nasi kabuli, dan seafood. Menu minuman yang ditawarkan juga beragam, misalnya dawet Pasar Gede, gempol pleret, wedang dongo, wedang jahe, kopi, dan lainnya. Jadi, tempat ini bisa disebut sebagai one stop ‘culinary’ service alias tempat pelayanan keplek ilat di satu tempat, hehe. Langen Bogan beroperasi mulai dari pukul 5 sore hingga sekitar pukul 12 malam.

Ditengah jalan ditata kursi-kursi beratapkan payung, jumlahnya masih belum mencukupi, sehingga saat sedang ramai, seperti pada akhir minggu, banyak pengunjung yang tidak kebagian kursi. Tapi tak perlu resah, karena beberapa pedagang juga menyediakan tikar bagi pelanggannya untuk lesehan.

Disperindag Kota Solo sudah menyediakan gerobak stainless steel bagi semua pedagang. Setiap pedagang juga sudah mendapatkan aliran air bersih, jadi pengunjung tidak perlu takut dengan kebersihannya.

Menurut Walikota Solo, yang akrab disapa Jokowi, selain Langen Bogan, tahun ini juga akan dibangun kawasan wisata kuliner baru di sepanjang Jalan Diponegoro di depan Pura Mangkunegaran. Bedanya, wisata kuliner di Jalan Diponegoro lebih diperuntukkan bagi pedagang-pedagang pemula yang baru akan memulai usahanya.

Ingin tahu lebih jauh? Ga perlu malu-malu dateng aja langsung... Bisa buat crita di Lampung lho...

Tidak ada komentar: